OJK Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global

kegiatan The 3rd OJK International Research Forum 2025, di Yogyakarta, Senin lalu.

Reporter: Rel | Editor: Admin
OJK Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
Kegiatan The 3rd OJK International Research Forum 2025, di Yogyakarta, Senin lalu | ojk

INFOJAMBI.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah disrupsi teknologi digital, dan perubahan tatanan geopolitik global yang mempengaruhi perkembangan sektor jasa keuangan. 

“Yang paling penting kita bisa benar-benar melihat dua perubahan, bukan hanya dari segi ancaman, tantangan, potensi disrupsi, tapi justru peluang luar biasa besarnya yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai kemampuan bangsa dan negara kita,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar.

Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik

Penegasan itu disampaikan Mahendra pada pembukaan kegiatan The 3rd OJK International Research Forum 2025, di Yogyakarta, Senin lalu. 

Mahendra mengatakan, OJK terus berupaya memaksimalkan berbagai peluang besar yang muncul dari kemajuan teknologi, sekaligus memastikan kemampuan mengantisipasi risikonya melalui pengaturan dan penerapan kode etik yang tepat dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan. 

Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off

“Kata kunci digital resilience menjadi sangat penting, menyeimbangkan antara peluang yang begitu luar biasa dengan kemungkinan-kemungkinan kita untuk tetap mampu memitigasi, mengendalikan, dan mengaturnya,” tambah Mahendra. 

The 3rd OJK International Research Forum berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara yang merupakan peneliti dan ahli keuangan baik dari dalam maupun luar negeri. 

Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam sambutan pembukaan forum hari kedua menyampaikan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan telah mengubah struktur pasar tenaga kerja global. 

Menurut World Economic Forum, permintaan terhadap profesi Big Data Specialist, FinTech Engineer, serta AI dan Machine Learning Specialist diproyeksikan meningkat lebih dari 80 persen dalam lima tahun ke depan. 

“Perubahan ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor digital, asalkan didukung strategi reskilling dan upskilling yang tepat. Dengan membangun ekosistem talenta yang adaptif, transisi menuju ekonomi digital dapat berlangsung adil dan melahirkan tenaga kerja yang relevan serta kompetitif,” kata Mirza.

Mirza menyampaikan, OJK tengah merumuskan kebijakan mengenai tata kelola kecerdasan buatan di sektor perbankan sebagai langkah antisipasi terhadap percepatan transformasi digital. 

“Penerapan kecerdasan buatan juga telah dilakukan di internal OJK melalui pengembangan OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics), yakni platform analitik terpadu yang dikembangkan untuk memperkuat fungsi pengawasan berbasis data,” kata Mirza.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam The 3rd OJK International Research Forum 2025. 

“Kami memandang semua ini kita lakukan demi kebaikan negeri, bahwa riset basis untuk membuat kebijakan, termasuk juga di OJK. Dengan demikian kita yakin Indonesia Emas 2045 InsyaAllah dapat dicapai dengan baik,” ucap Agusman. 

Acara dihadiri 350 lebih peserta luring dan 2.000 lebih peserta daring, serta menghadirkan narasumber akademisi, praktisi, dan regulator dari berbagai institusi dalam dan luar negeri. 

Selain diskusi tematik tentang kecerdasan buatan dan stabilitas ekosistem keuangan, forum ini juga menampilkan presentasi 3 finalis Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025, yang diikuti oleh hampir 300 karya ilmiah dari berbagai universitas dan lembaga riset di Indonesia. 

Karya delapan peserta terbaik akan dipublikasikan melalui jurnal yang dikelola oleh OJK, the International Journal of Financial Systems (IJFS).

Berikut adalah pemenang Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025:

1.    Juara 1 dengan judul karya tulis “Ripples from the White House – Unmasking Global Stock Shocks and Indonesia’s Fragile Exposure” oleh Eunizoe Lael Octauno dan Cakasana Hanun Atmaka;

2.    Juara 2 dengan judul karya tulis “From Space to Policy: Leveraging Remote Sensing and Generative AI to Unlock Village-Level Insights for Green Finance and Carbon Market Integration in Indonesia” oleh Salwa Rizqina, Natasya Afira, dan Arie Wahyu; dan 

3.    Juara 3 dengan judul karya tulis “Revisiting the Effect of Lending Rate on Credit Volume and Monetary Transmission through the Credit Channel” oleh Erin Glory Pavayosa, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Afif Narawangsa. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya