Doni Monardo Tutup Usia, Banyak Jasanya untuk Negara Ini

Letnan Jenderal (TNI) DR (HC) Doni Monardo meninggal dunia, Minggu (3/12/2023), sore, pukul 17.35 WIB.

Reporter: DOD | Editor: Admin
Doni Monardo Tutup Usia, Banyak Jasanya untuk Negara Ini
Doni Monardo semasa menjabat Pangdam Siliwangi, bersama sahabatnya Mursyid Sonsang (kanan) dan Fachri Muhammad (kiri) | DOK

JAKARTA, INFOJAMBI.COM - Letnan Jenderal (TNI) DR (HC) Doni Monardo meninggal dunia, Minggu (3/12/2023), sore, pukul 17.35 WIB.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta.

Baca Juga: Doni Monardo Jenderal "Entrepreneurship"

Putra Sumatra Barat yang lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 itu terakhir menjabat Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD).

Menurut rencana, jenazah Doni Monardo disemayamkan di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Senin (4/12/2023). Jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Baca Juga: Mayjen Doni Monardo Jadi Pangdam III/Siliwangi

Para sahabat Doni Monardo semasa mengikuti PPSA di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Angkatan 2012, merasa sangat berduka.

Salah seorang sahabat dekatnya yang juga Tokoh Pers Jambi, Mursyid Sonsang, punya kesan tersendiri terhadap sosok Doni Monardo.

Baca Juga: Ketua DPD Oesman Sapta Terima Kunjungan Letjen Doni Monardo

Mursyid Sonsang menyebutkan, Doni Monardo orang baik dan pekerja keras. Khusus bagi wartawan di Indonesia, ketika Doni menjabat Kepala BNPB dan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Doni menggagas program mengembangkan jurnalisme perubahan perilaku, saatnya jurnalis berkontribusi dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan turut mengedukasi masyarakat.

Ribuan wartawan mengikuti program ini dengan berita-berita yang mengedukasi dan memberi semangat terhadap bangsa ini menghadapi covid

Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar. Karena ayahnya seorang prajurit, Doni kecil pun ikut berpindah-pindah dan menghabiskan masa kanak-kanak di Aceh. Setelah itu, baru tinggal di Padang, hingga lulus SMA. 

Seperti pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Doni masuk Akademi Militer setelah lulus SMA. Tahun 1985 ia mengawali masa kedinasannya sebagai seorang prajurit.

Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. 

Pada 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada 2005 sampai 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada 2006 dipindahkan ke Makasar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad.

Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan, termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.

Setelah di Makassar, Doni dipromosikan menjadi Dan Grup A Paspampres. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.

Pada 2010, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana, Bogor. Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus.

Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi brigadir jenderal.

April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres. Dua tahun kemudian diangkat Jadi Danjen Kopassus hingga 2015, lalu jadi Pangdam Pattimura hingga 2017.

Setahun kemudian diangkat jadi Pangdam Siliwangi. Kemudian mendapat bintang tiga letnan jenderal di Wantannas. Januari 2019 diangkat menjadi Kepala BNPB hingga saat ini yang juga merangkap sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid 19.
Hampir 36 tahun mengabdi ke negara ini, dari tamat Akmil 1985 dia bekerja total dan banyak bekerja di lapangan. Selamat Jalan, Pak Doni… ***

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya