Fisipol Unja Adakan Workshop Teori dan Konsep Politik Komperatif

| Editor: Wahyu Nugroho
Fisipol Unja Adakan Workshop Teori dan Konsep Politik Komperatif


PENULIS : TIM LIPUTAN
EDITOR : WAHYU NUGROHO

Baca Juga: Balitbangda Provinsi Jambi Gelar Workshop Metodologi Penelitian









INFOJAMBI.COM - Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik ( Fisipol) Unja, mengadakan workshop politik yang menghadirkan Prof. Anis Bajrektarevic yang berasal dari depatemen Of Strategic Studies on Asia, International Institute for middle –East and Balkan Studies, Ljubljana, Slovenia. Selasa (30/4/2019).





Workshop ini merupakan upaya Fisipol dalam mengembagkan kurikulum yang dapat diaplikasikan wawasan Stakeholder dan dunia keilmuan. Salah satunya menghadirkan narasumber yang kredibel dan berprestasi.

Baca Juga: Rahima: Workshop Menambah Pengetahuan Perempuan di Bidang Hukum





Kegiatan ini berlangsung di BW Luxury hotel Jambi dan mengambil dua tema besar yakni Multikulturalisme dan Politik Islam.Materi yang disampaikan juga ialah mengenai hubungan kerjasama antara negara-negara, kontras dan membandingkan multikutruralisme Asia dan negara di dunia, dengan menggunakan penjelasan melalui peta dunia.





Sebelum masuk dalam materi Workshop kali ini Prof. Anis Bajrektarevic menyampaikan kesannya mengenai Indonesia dan bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi. Dengan merasa sangat terhormat dengan diundangnya ke Universitas Jambi untuk berbagi pengalamannya mengajar di Universitas Slovenia kepada peserta workshop

Baca Juga: Pemkot Gelar Bimtek Penyelesaian Kasus PNS Berdasarkan PP No 53 tahun 2010





Dalam penyampaiannya Prof. Anis Bajrektarevic mengatakan bahwa” saat sekarang ini adanya power-power negara baru dibidang ideologi, ekonomi, dan politik.





Bagaimana power yang dimiliki oleh negara penguasa mampu mempengaruhi negara-negara di Asia, Eropa, dan dunia pada umumnya. setiap.” ujarnya.





Sebelumnya khususnya di Asia negara power itu identik dengan Korea dan jepang akan tetapi saat ini beralih ke China, saat ini dalam penyampainnya bahwa China sudah menjadi negara Super Power dibidang ekonomi terkhususnya.





Dengan hadirnya negara super power negara-negara lainnya diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan cara MOU, perdagang dan lain sebagainya.





Dalam diskusi workshop kali  ini Cholillah Suci Pratiwi. S.IP,.M.A (Dosen Fisipol) yang juga menjadi peserta workshop memaparkan pertanyaan bahwa “Dalam artikel Why China can’t win the trade war, kenapa China dianggap tidak mampu memenangkan perdagangan, sementara China adalah negara yang memiliki powerdan mengapa negara-negara kecil sekitarnya saja seperti Indonesia bisa bersaing dengan trade war  dan perang perdagangan tadi." tanyanya.





Kemudian Prof. Anis Bajrektarevic mempunyai pandangan tersendiri mengenai hal ini  China tidak memiliki power untuk menguasai negara-negara lain serta hubungan kerjasama yang baik dengan negara lain.

Penulis: Heddika Siregar dan Misda Mulya (Rispen dan tim redaksi Fisipol)***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya