Desy Ratnasari Soroti Tingginya Warga Batam Berobat Malaysia dan Singapura

Desy Ratnasari Soroti Tingginya Warga Batam Berobat Malaysia dan Singapura

Reporter: TIM | Editor: Admin
Desy Ratnasari Soroti Tingginya Warga Batam Berobat Malaysia dan Singapura
Wakil Ketua BURT DPR RI, Desy Ratnasari (Foto : DPR RI)

INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Desy Ratnasari, menyoroti masih tingginya minat masyarakat Indonesia, khususnya warga Batam, yang memilih berobat ke Malaysia dan Singapura dibandingkan rumah sakit dalam negeri. 

Hal tersebut disampaikan Desy usai memimpin langsung Tim Kunjungan Kerja BURT DPR RI ke Rumah Sakit (RS) Awal Bros Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (25/10/2025).

Baca Juga: DPR : UU Kepariwisataan Mampu Dongkrak PAD Daerah dan Ekonomi Nasional

Menurut Desy, peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan nasional menjadi kunci utama dalam mengurangi ketergantungan terhadap rumah sakit luar negeri. 

Ia menilai bahwa kualitas pelayanan, profesionalitas tenaga kesehatan, serta dukungan teknologi medis perlu terus diperkuat agar masyarakat merasa yakin berobat di tanah air.

Baca Juga: Legislator Adisatrya Sulisto Dorong Perbaikan Kondisi Industri Baja Nasional

“Paling utama sekali harus mampu untuk meningkatkan kepercayaan dari masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh semua dokter-dokternya maupun oleh tenaga kesehatannya yang ada di RS Awal Bros ini, " kata Desy melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/10/2025).

"Sehingga mereka bisa memiliki competitiveness value dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dan juga betul-betul membuktikannya lewat pelayanan dan lewat teknologi kesehatan yang mereka miliki di rumah sakit ini, sehingga tak banyak orang melirik," lanjut Desy

Baca Juga: Puan : Hindari Tumpang Tindih Peran Regulator dan Operator di BUMN

Fenomena warga Batam berobat ke luar negeri bukan hal baru. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam, sebelum pandemi COVID-19 tercatat lebih dari 200 ribu warga Batam setiap tahunnya melakukan perjalanan medis ke Johor Bahru, Kuala Lumpur, dan Singapura.

Nilai belanja kesehatan masyarakat Indonesia di luar negeri bahkan diperkirakan mencapai Rp160 triliun per tahun, dengan Batam menjadi salah satu penyumbang terbesar karena letak geografisnya yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

Desy menegaskan, kondisi ini menjadi tantangan bagi rumah sakit swasta maupun pemerintah di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanan agar tidak kalah bersaing dengan fasilitas kesehatan negara tetangga.

“Kalau kepercayaan publik sudah tumbuh, saya yakin masyarakat kita akan lebih memilih berobat di dalam negeri. Apalagi jika pelayanan dan teknologi medis kita bisa menandingi rumah sakit di luar,” kata Politisi Fraksi PAN ini. (Tim)

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya