Melalui teknologi VENUS, sebuah aplikasi teknologi lanjutan dari inovasi e-MARS bekerja dengan proses evaluasi sub-surface pertama di Indonesia, bahkan pertama di dunia dengan basis Advance Reservoir Management (RM) dan AI.
Kemunculan e-MARS dan VENUS berawal dari gagasan banyaknya sumur tua dan rendahnya produksi minyak dengan metode lama.
Baca Juga: Hadir di IPA Convex 2025, Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dorong Inovasi dan Penguatan Energi Nasional
“Para perwira PHR membuktikan teknologi dan cara berpikir baru dapat mengungkap cadangan minyak dari lapangan tua,” ujar
Ditambahkan Operation Head Project and Technical Engineering, Erwin Sianturi untuk memastikan keberlanjutan energi, PHR telah meluncurkan program pengeboran aktif yang masif.
Baca Juga: PHR Tandatangani Tiga Perjanjian Jual Beli Gas Senilai Total Rp 2,8T di Forum IPA 2025
"Saat ini, sekitar 500 lebih sumur kami bor setiap tahunnya, dan sekitar 20.000 aktivitas workover kami lakukan," ungkapnya.
Aktivitas intensif ini kata dia, didukung oleh hampir 90 unit rig pengeboran dan workover yang beroperasi di Wilayah Kerja Rokan setiap tahun. Skala operasi yang besar juga mencakup pengelolaan pasokan energi untuk operasional, seperti penggunaan artificial lift berupa ESP (Electric Submersible Pump) dan unit pemompaan mekanis, serta penyediaan gas untuk generator listrik.
Mochamad Taufan, Operation Head Subsurface Development and Planning menyoroti tantangan penurunan produksi alamiah sebesar 30% per tahun jika tidak ada intervensi. "Bagaimana kami mengelola penurunan seperti itu? Menghentikan penurunan produksi akan menjadi fokus kami," tegasnya.
Menurutnya, PHR berinvestasi besar dalam inovasi, termasuk penerapan sumur horizontal dan multi-stage fracturing. Selain itu, digitalisasi telah terintegrasi di setiap fungsi operasional, mendukung efisiensi dan optimalisasi produksi.
"Integrasi antara pengeboran, workover, dan peningkatan fasilitas permukaan menjadi kunci untuk koordinasi yang baik." Ungkapnya.
Meskipun menghadapi kendala fasilitas yang menua sejak 1952, PHR berkomitmen pada inspeksi dan pemeliharaan ketat untuk memastikan keandalan operasi. Selain fokus pada inti bisnis produksi migas, PHR juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan.
Dijelaskan Mochamad Taufan menyebutkan program dekarbonisasi dan kontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 sebagai bagian dari aktivitas hijau yang sedang dijalankan. PHR aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung inisiatif energi hijau, termasuk pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Wilayah Kerja Rokan.
Melalui kegiatan IPA Convex 2025 ini, PHR berharap dapat berbagi pengetahuan tentang pengelolaan operasional di Blok Rokan yang masif dan menunjukkan potensi besar Indonesia dalam menyediakan keberlanjutan energi di masa depan dan menjaga kelestarian lingkungan melalui inisiatif energi hijau.***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com