“Penyakit katup jantung dapat berkembang secara perlahan tanpa gejala khas, hingga tiba-tiba menyebabkan sesak napas, nyeri dada, berdebar-debar atau bahkan gagal jantung. Penyakit ini bisa dikenali lebih dini jika gejala-gejalanya dipahami dengan baik. Namun tidak jarang pasien datang dalam kondisi sudah rumit, termasuk adanya penyumbatan di arteri koroner akibat kalsifikasi. Maka dari itu, bila ada gejala-gejala di atas yang bisa merupakan tanda peringatan awal, se ringan apapun hendaknya jangan disepelekan, penyakit katup jantung merupakan ancaman tersebunyi bagi pasien jantung,"ungkapnya.
Di negara-negara maju dengan penghasilan yang tinggi, proses penuaan atau degeneratif merupakan penyebab tersering penyakit katup. Di negara-negara yang sedang berkembang dengan pendapatan yang lebih rendah, sekuele atau gejala sisa dari penyakit demam rematik akut ( penyakit jantung rematik) mendominasi penyebab penyakit katup jantung pada populasi dewasa muda.
Baca Juga: Anaknya Dibantu Pemkot, Junaidi Senang Bukan Kepalang
Proses penuaan ataupun penyakit jantung rematik membuat perubahan fungsi katup yang umumnya timbul secara perlahan namun progresif.
Fase penyakit yang tidak menimbulkan gejala dapat berlangsung cukup lama. Dengan berjalannya waktu, gejala dan komplikasi dapat timbul, mulai dari yang ringan (seperti sesak, nyeri dada dengan aktivitas, kaki bengkak) hingga yang berat (seperti pingsan, sesak di saat istirahat dan gagal jantung).
Beban kerja jantung yang di fase awal masih dapat ditolerir, lama kelamaan akan menjadi lebih berat sehingga mengganggu fungsi jantung dan menyebabkan perubahan struktur jantung seperti penebalan dinding jantung atau pembengkakan rongga jantung. Perubahan atau kerusakan terus menerus dapat menurunkan fungsi pompa jantung.
Baca Juga: Dokter Putri : Banyak Program Pencegahan Penyakit Jantung Untuk Karyawan PetroChina
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com