Periode Kedua, Tim Ekonomi Jokowi Mesti Tingkatkan Performa

| Editor: Muhammad Asrori
Periode Kedua, Tim Ekonomi Jokowi Mesti Tingkatkan Performa


PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : M ASRORI S

Baca Juga: Presiden Jokowi Membungkuk Dihadapan Para Guru





Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto (Foto/Bambang Subagio).




INFOJAMBI.COM - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menegaskan, melihat perkembangan ekonomi lima tahun terakhir, maka target perekonomian secara umum, relatif belum tercapai, bila ukurannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).





“Secara umum paling gampang lihat perekonomian itu dipertumbuhan. Karena pertumbuhan itu, merepresentasikan ada di masyarakat,” sebut Eko Listiyanto, dalam Dialektika Demokrasi bertajuk “Evaluasi Kinerja Ekonomi Nasional, Perlukah Menteri Baru?” di Media Center Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Baca Juga: Presiden Resmikan Renovasi Lapangan Tenis GBK





Aspek lain yang harus dilihat yakni tantangan ke depan. Jika sebelumnya ada beberapa target sangat optimis bisa tercapai, ternyata belum berhasil, maka pada periode kedua, pemerintahan Jokowi harus ada upaya lebih keras, untuk meningkatkan performa pemerintah di lima tahun kedepan.





“Secara umum, dibidang ekonomi melihat kinerja perekonomian dari sisi pertumbuhan. Karena pertumbuhan tersebut merepresentasikan segala aktifitas yang ada dimasyarakat. Ultimate goal-nya adalah bagaimana ekonomi dapat tumbuh dengan baik dan merata,” ucapnya.

Baca Juga: Fachrori : Silahturahmi Perkuat Sinergitas





Sedangkan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penerimaan pajak yang selama ini diinginkan belum tercapai. Karenanya, harus ada keberanian menciptakan satu langkah luar biasa, agar hutang negara tidak akan bertambah.





“Memang angka kemiskinan, pengangguran, dan gini ratio memang berkurang, namun angkanya harus lebih signifikan lagi,” kata Maruarar.





Maruarar yang akrab disapa Ara itu, berpendapat, sejumlah menteri dibidang ekonomi mayoritas berlatar belakang akademisi dan birokrat.





"Sudah saatnya di periode ini, ada kombinasi Menteri ekonomi berlatarbelakang pengusaha dan akademisi. Jangan kebijakan-kebijakan Presiden yang sudah pro rakyat, malah tidak didukung oleh Menterinya," katanya.





Sedangkan Mukhamad Misbakhun, menegaskan, satu hal yang harus dikuatkan dari segi pemikiran, yaitu pertumbuhan ekonomi bukanlah segala-galanya.





“Kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi kesenjangan tetap terjadi, maka arti pertumbuhan ekonominya menjadi tidak tercapai. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus dapat mensejahterakan masyarakat,” kata politisi Partai Golkar itu.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya