Penulis : Jumalis
Editor : Dora
pasar-865x450.jpg" alt="" width="865" height="450" />
INFOJAMBI.COM — Selalu rugi dan banyak menanggung hutang hingga menjual rumah, para pedagang di Pasar Parit Satu , Kualatungkal, Tanjungjabung Barat menolak pindah ke pasar yang baru.
Pemkab Tanjungjabung Barat melalui instansi terkait telah melakukan upaya persuasif. Bahkan sudah pula dilakukan pembongkaran lapak.
Puluhan pedagang di pasar yang sebagian besar berjualan di depan rumahnya ini enggan pindah lapak ke pasar baru.
Penertiban pedagang yang tetap berdagang di pinggir jalan nasional ini dilakukan lagi Rabu (29/1/2020). Petugas dan pedagang sempat bertengkar mulut.
Pedagang sayur, Dedy Andriyanto, mau saja pindah. Dia malah sudah pernah berjualan di pasar baru itu.
Selama empat bulan berjualan di pasar baru, Dedy malah rugi. Hutangnya membengkak sampai 40 juta rupiah, dan terpaksa menjual rumahnya untuk modal jualan.
Tak mau terus-terusan menanggung rugi, Dedy akan tetap bertahan berjualan di rumah mertuanya. Dia merasa dagangannya tidak pernah mengganggu arus lalu lintas.
Pedagang lain juga menolak direlokasi ke pasar baru, yang dinamakan Pasar Rakyat, di Jalan Harapan. Letaknya sebenarnya tidak jauh dari pasar lama.
Erna yang juga berjualan di depan rumah, tidak akan mengganggu jalan pemerintah. Para pembeli malah lebih praktis menawar, tanpa memarkir motor ketika belanja.
Kpala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjabbar, Safriwan minta para pedagang segera menempati lapak di pasar yang baru.
Upaya penertiban sengaja dilakukan, melibatkan aparat TNI, Polri, dinas perhubungan dan Satpol PP.
Keengganan para pedagang pindah ke pasar baru dipicu adanya pedagang yang mengkapling lapak sebelum diadakan pengundian. #
Baca Juga: Ampun... Harga Cabai Tembus Rp 120 Ribu per Kg
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE