INFOJAMBI.COM - Srikandi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jambi berhasil mencuri perhatian peserta Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Perempuan Pengawas Pemilu dan Masyarakat Sipil yang digelar Bawaslu RI di Jakarta, dalam rangkaian peringatan Hari Ibu, 22 Desember.
Kegiatan yang mengusung tema “Mewujudkan Ekosistem Pemilu Inklusif, Anti-Kekerasan, dan Berbasis Transformasi Digital” ini menghadirkan penampilan budaya yang sarat makna. Srikandi Bawaslu Jambi, dipimpin Anggota Bawaslu Provinsi Jambi Rofiqoh Pebrianti, menampilkan tarian khas Suku Anak Dalam (SAD) yang penuh nilai spiritual dan filosofi perempuan.
Baca Juga: Sepakat Sukseskan Pemilu 2024, Polda, Bawaslu dan Kejaksaan Teken MoU
Tarian teatrikal pendek tersebut mengangkat kisah seorang ibu yang berjuang menyembuhkan anaknya dari penyakit. Tarian ini dikenal dengan nama Layang Pekaseh Suku Anak Dalam: Doa Ibu untuk Bumi, sebuah ritual pengobatan atau ruwat yang dipercaya mampu menerbangkan doa dan roh penyembuh demi memulihkan keseimbangan hidup.
Dalam kepercayaan Suku Anak Dalam, Layang Pekaseh bukan sekadar tarian, melainkan doa sakral yang dipanjatkan ke angkasa untuk memohon kesembuhan bagi yang sakit serta harmoni bagi kehidupan dan alam semesta. Tarian ini juga merepresentasikan peran sentral perempuan—khususnya ibu—sebagai penyembuh, penjaga keluarga, dan pelindung alam.
Baca Juga: Bawaslu Jambi Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu
Dalam sinopsis pertunjukan yang dibacakan, Srikandi Bawaslu Jambi mengajak penonton menyelami kehidupan masyarakat adat Jambi:
“Di hari yang istimewa ini, mari sejenak melangkah menuju jantung rimba Jambi. Kita akan menyaksikan persembahan para ibu yang membawa pesan dari Suku Anak Dalam.”
Baca Juga: Sidang Pembuktian Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu 2024 Hadirkan Sejumlah Saksi
“Mereka melangkah dalam melangun, perjalanan hidup yang harmonis dengan alam, dengan kerendahan hati sebagai penjaga bumi.”
“Sebagaimana ibu dalam keluarga, ia adalah penyembuh pertama. Lewat tangan lembutnya, luka disembuhkan dan dunia dirawat dengan kasih.”
“Di tangan perempuan, tradisi tak akan punah. Di tangan ibu, rimba akan tetap terjaga.”
Pertunjukan ini diperkuat dengan busana khas Suku Anak Dalam, latar visual kehidupan rimba Jambi, serta iringan musik tradisional yang menambah kekuatan dramatik dan emosional tarian.
Tarian Layang Pekaseh ini dibawakan langsung oleh Anggota Bawaslu Provinsi Jambi Rofiqoh Pebrianti (Kordiv SDMO dan Diklat), Yanita Kusuma, Shella Novelina, serta para Srikandi Bawaslu dari kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, di antaranya Paridatul Husni, Amrina Rasyada, Sinta Febria Ningsih, Nur Anisah, Chintiya Albert Siin, Umi Titim Fatimah, Henty Wilda, Suci Nola Ashari, dan Siska.
Penampilan tersebut disaksikan langsung oleh Srikandi Bawaslu dari seluruh Indonesia dan mendapat apresiasi tinggi. Tarian khas Suku Anak Dalam ini sukses memukau penonton, sekaligus menjadi simbol kuat peran perempuan dalam menjaga nilai budaya, kemanusiaan, dan keberlanjutan alam. (*)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com