DPRD Provinsi Jambi Buka Suara Terkait Tewasnya Dokter Dituduh Maling

Kemas Alfarabi, menanggapi kasus kecelakaan yang berakibat meninggalnya dr Dwi Fatimahyen, warga Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi.

Reporter: Rifky Rhomadoni | Editor: Doddi Irawan
DPRD Provinsi Jambi Buka Suara Terkait Tewasnya Dokter Dituduh Maling
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi Bidang Hukum dan Pemerintahan, Kemas Alfarabi, menanggapi kasus kecelakaan yang berakibat meninggalnya dr Dwi Fatimahyen, warga Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi.

Menurut Alfarabi, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh. Keluarga korban dapat menempuh langkah hukum, membuat pengaduan ke kepolisian. Dari laporan itu akan dicari berkas pendukung kronologinya.

Baca Juga: Kerjasama Pembangunan Pasar Angsoduo dan JBC Disepakati

Alfarabi menyebut, pengejaran mobil korban relatif jauh, diperkirakan lebih dari 25 kilometer, dari Perumahan Pondok Cipta di Kawasan SPN Sebapo ke Kecamatan Sekernan.

“Tentunya banyak alat bukti, seperti CCTV di sepanjang jalur SPN - Simpang Paal 10 - Simpang Rimbo - Simpang Aurduri - Jembatan Aurduri hingga ke lokasi kecelakaan di Sekernan," kata Alfarabi.

Baca Juga: ADI Minta Dewan Tegur Gubernur

Alfarabi menjelaskan, menurut UU ITE, CCTV termasuk barang bukti elektronik dan dapat menghindari keterangan sepihak.

“Pihak korban jika merasa dizalimi dan difitnah dapat melaporkan kasus ini ke Komnas HAM. Meskipun Jambi belum memiliki kantor Perwakilan Komnas HAM, namun dapat difasilitasi di kantor WALHI Jambi,” ujarnya.

Baca Juga: Pj Sekda dan Ketua Provinsi Jambi Ajak Sukseskan Sensus Penduduk 2020

Alfarabi berharap Polri meningkatkan kinerja pelayanan publik. Dalam penanganan kasus ini mengedepankan transparansi, objektivitas  dan profesionalisme.

"Karena ini masuk ranah hukum, diharapkan ada bantuan advice dari teman-teman advokat dalam pendampingan hukum kepada keluarga korban untuk mendapatkan keadilan,” ungkapnya.

Alfarabi juga menyampaikan kesedihan dan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah ini. Apalagi kejadian tersebut cukup tragis.

“Seorang dokter yang memiliki profesi mulia diteriaki maling oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab,” ucap Alfarabi.

Alfarabi minta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) jangan diam saja. Harus ada titik terang keadilan lewat proses hukum. Diharapkan kejadian seperti itu tidak terulang lagi dimasa mendatang.

Seperti diketahui, seorang dokter muda, Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia setelah menabrak tiang listrik di Jalan Lintas Jambi - Riau, Sekernan, Muarojambi.

Kecelakaan terjadi karena korban dikejar oleh polisi dan warga yang menuduhnya maling. Sebelum kecelakaan, tampak korban dikejar oleh anggota polisi dalam video yang viral di media sosial. ***

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya