Dagestan Negeri Muslim Lahirnya Petarung MMA Tidak Terkalahkan ( Bagian..1)

| Editor: Admin
Dagestan Negeri Muslim Lahirnya Petarung MMA Tidak Terkalahkan ( Bagian..1)

Laporan : PM


Siapa tidak kenal dengan Khabib Nurmagamedov khususnya umat Islam. Bahkan namanya disejajarkan dengan petinju legendaris Muhammad Ali.

Baca Juga: Khabib : Anda Tak Harus Menjadi Muslim untuk Membela Gaza ( Palestina), Anda Hanya Harus Menjadi Seorang Manusia


Khabib sebagai juara tidak terkalahkan di UFC saat ini ditambah sikap dan perbuatannya membela Islam membuat namanya makin melekat di hati umat Islam dan umat lainnya.


Saat umat Islam  di labeli teroris dan segala bentuk pelecehan oleh kalangan islamphobia di seluruh dunia. Khabib terus menyuarakan penentangan baik dengan sikap maupun perkataan.

Baca Juga: Pejuang Legendaris Dagestan Imam Shamil "Jika Napoleon adalah percikan perang, maka Imam Syamil adalah tiang apinya" ( bagian 2 habis)


Setiap kemenangan di oktagon, selalu mengangkat kedua tangan ke atas sambil mengucapkan Alhamdulillah.. Allahuakbar.


Khabib berasal dari Dagestan, negara Federasi Rusia, Kaukasus Utara. Jumlah penduduknya sekitar 3 Juta lebih sekitar 95 persen dari penduduk Dagestan beragama Islam. Proses Islamisasi di negara yang beribu kota Makhachkala ini dimulai sekitar 1.000 tahun lalu. Pada abad ke-16, Islam menyandang status sebagai agama resmi di seluruh wilayah Dagestan.


https://infojambi.com/khabib-anda-tak-harus-menjadi-muslim-untuk-membela-gaza-palestina-anda-hanya-harus-menjadi-seorang-manusia/


Selain Khabib negara yang memiliki pantai di laut Kaspia ini juga dikenal dengan Masjid Jami Makhachkala atau Masjid Yusuf Bei Cami. Masjid yang berada di Makhachkala ibu kota negara bagian Dagestan ini dibangun menirukan masjid yang terkenal di Istanbul yaitu Masjid Biru. Masjid ini didirikan pada tahun 1996-1998 dan dapat menampung hingga 17.000 jemaah.Masjid ini terbesar di Rusia bahkan di Eropah. Biaya pembangunannya bantuan keluarga pengusaha Turki.


Negeri Para Petarung, Beruangpun Teman Berlatih


Kenapa para petarung MMA ( mixed Martil Arts)  banyak dari Dagestan, daerah yang berada di pergunungan Kaukasus Utara, Rusia ini.


Seperti dikutip Russian Beyond, sebut saja Rustam Khabilov, Habib Nurmagomedov, Ali Bagautinov, dan Adlan Amagov adalah beberapa contoh kecil di antaranya. Namun, hal ini tidaklah mengherankan. Wilayah pegunungan di selatan Rusia adalah pusat utama hampir semua seni bela diri. Termasuk di antaranya gulat dan Thai boxing yang merupakan dasar-dasar MMA.


Mengapa para pegulat asal Kaukasus berhasil unggul bahkan hingga saat ini? Kemungkinan besar, faktor utamanya adalah budaya patriarki masyarakat Kaukasus. Sejak kecil, anak-anak Kaukasus telah diberi tahu bahwa seorang pria adalah petarung. Mereka diharapkan mampu melindungi diri sendiri dan keluarga mereka.


Imin Gasanbekov, seorang pegulat profesional dan sekaligus merupakan finalis acara realitas M-1 Fighter mengatakan bahwa di Kaukasus, anak-anak sekolah pada waktu istirahat tidak menghabiskan waktu dengan merokok di halaman belakang sekolah secara sembunyi-sembunyi, melainkan berlatih di palang horizontal dan palang sejajar. Di antara anak-anak ini pun terdapat kompetisi — siapa yang mampu melakukan latihan dengan lebih baik. Beberapa pegulat masa depan bahkan sering kali dihadapkan dengan anak beruang sungguhan sebagai mitra bertanding. Inilah yang terjadi dengan Habib Nurmagomedov. Ia diperintahkan ayahnya untuk bertarung dengan anak beruang sungguhan


Mempermalukan ayah adalah aib bagi masyarakat Kaukasus. Juara dunia di bidang taekwondo asal Chechnya Arbi Ordashev mengikuti pertandingan final pada kejuaraan Rusia dengan kerusakan pada ligamen di pergelangan kaki. Di dalam taekwondo, 90 persen serangan dilakukan oleh kaki. Sulit memenangkan pertandingan dengan satu kaki. Menjawab pertanyaan mengapa ia memutuskan untuk tetap mengikuti kompetisi, sang atlet menjawab, “Jika ayahku tahu aku tidak ikut bertarung, hal itu akan sangat memalukan.”


Pemuda Kaukasus harus mampu melawan. Jika tidak, rasanya sulit untuk bertahan hidup di dunia. Pertanyaannya adalah, bagaimana jika seorang pria tidak ingin menjadi yang terkuat, melainkan ingin menjadi yang paling cerdas? Jawaban Arbi Ordasheva sederhana, “Ia harus mampu bertahan.” Dalam lingkungan ini, seorang pria sama sekali tak bisa menunjukkan kelemahan dalam hal apa pun. ( Bersambung..||

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya