Instiper Jogjakarta Beri Pelatihan Terhadap Guru SMK di Jambi

| Editor: Wahyu Nugroho
Instiper Jogjakarta Beri Pelatihan Terhadap Guru SMK di Jambi

Laporan Wahyu Nugroho



Rektor Instiper DR. Ir. Purwadi, ME Saat Beri Sambutan

INFOJAMBI.COM - Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta  bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan Badan Pengelola Dana  Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selama  6 hari mulai hari ini Rabu (28/3/2018) mengadakan Pelatihan Teknik dan Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit terhadap 60 Guru SMK se Provinsi Jambi di Salah satu Hotel di Kota Jambi.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan perkebunan, menurut Rektor Instiper, DR.Ir. Purwadi MS dikarenakan masih banyaknya Sekolah Kejuruan seperti SMK di Provinsi Jambi belum banyak yang mengarah kepengelolaan salah satu sumberdaya alam yaitu Perkebunan, khususnya Kelapa Sawit.

Belum mengarahnya SMK ke Kelapa Sawit, tambah Purwadi dikarenakan masih kurangnya pengetahuan para Guru Sekolah Kejuruan ini secara cukup dibidang Perkebunan, khususnya  Kelapa Sawit. Untuk itu Instiper Jogjakarta berinisiatif, memberikan pengetahuan kepada Guru SMK yang diharapkan menjadi guru yang produktif dan komputen dibidang Perkebunan.

“Kegiatan untuk yang kedua kalinya diselenggarakan di Jambi ini, merupakan forum untuk meriset para guru sebagai pengetahuan sementara yang harus ditindaklanjuti ke tingkat selanjutnya” ungkap Purwadi.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi diwakili Kabid Pembina SMA, H. Abdul Muhti yang sekaligus membuka Pelatihan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan moment yang besar dimana dengan moment ini bisa jadi akan membentuk sejarah baru didunia Perkebunan Sawit di Provinsi Jambi.



Instiper didirikan pada tanggal 10 Desember 1958 oleh Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKP). Pada awalnya Instiper bernama Sekolah Tinggi Perkebunan (STIPER). Pendiriannya didasarkan pada pertimbangan perlunya pemenuhan sumber daya manusia dalam bidang perkebunan. Hal ini terkait dengan pengalihan perkebunan-perkebunan milik Belanda yang dinasionalisasi.

Tujuan pendirian Instiper diantaranya, Membentuk cendekiawan perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian, bersendikan pada asas - asas manajemen perkebunan yang profesional serta memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia dan Menyiapkan serta membentuk sarjana paripurna berkualitas, mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam hal kemampuan akademik, ektrampilan, kepribadian, serta wawasan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri. ***

 

Baca Juga: Bila 238 Guru Non PNS “Terbuang”, Ini Langkah Pemkab Sarolangun.....

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya