INFOJAMBI.COM — Polri kembali menunjukkan komitmen kemanusiaannya melalui penguatan layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana.
Di tengah jalan rusak, jembatan putus, dan wilayah tanpa sinyal, Tim Kesehatan Pusdokkes Polri bersama tim medis Biddokkes Polda Jambi dan RS Bhayangkara Jambi tiba di Pos Bencana depan Mako Polres Aceh Tamiang pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Polda Jambi Laksanakan Penanaman Jagung Serentak di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan
Meski komunikasi terbatas, tim bergerak cepat untuk memastikan masyarakat menerima layanan medis sesegera mungkin.
Setibanya di lokasi, tim langsung memperkuat pelayanan kesehatan di tengah meningkatnya korban luka dan kondisi rumah sakit yang sempat lumpuh akibat banjir.
Banyak fasilitas kesehatan baru kembali beroperasi secara bertahap, namun masih kekurangan tenaga. Polri fokus menangani korban luka, mendukung proses identifikasi jenazah, dan mengantisipasi penyakit pasca-banjir seperti diare, ISPA, infeksi kulit, gangguan lambung, serta keluhan lain di pos-pos pengungsian.
Tim Polda Jambi yang diterjunkan terdiri dari tiga dokter, enam paramedis, dan tiga pengemudi, didukung tiga unit ambulans. Pada pukul 09.00 WIB, tim bergabung dengan dr. Irma Yeni, Sp.A., serta dr. Ikhsan, Sp.PD., sebelum bergerak menuju wilayah Polda Aceh. Seluruh personel dalam keadaan sehat, dan perjalanan berlangsung aman hingga memasuki daerah terdampak.
Tim kesehatan ini merupakan bagian dari upaya Pusdokkes Polri untuk menjangkau tiga lokasi bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Penyebaran tenaga medis lintas provinsi memastikan setiap wilayah terdampak mendapat dukungan medis memadai, sekaligus membangun jaringan layanan kesehatan yang saling terhubung untuk mempercepat penanganan di daerah dengan beban tinggi.
Sejauh ini, total 12.242 warga telah menerima pelayanan kesehatan dari bakti medis Polri di tiga provinsi terdampak. Berbagai penyakit pasca-bencana mulai banyak ditemui, seperti diare, influenza, demam, hipertensi, dan gangguan lambung.
Selain itu, banyak korban luka berat maupun ringan yang berhasil ditangani setelah dievakuasi dari lokasi sulit dijangkau.
Aceh menjadi wilayah terdampak dengan jumlah korban tertinggi, yaitu 2.481 jiwa luka ringan dan 356 meninggal dunia hingga 6 Desember 2025.
Di Sumatera Barat, lonjakan pasien mencapai 7.153 orang, dengan keluhan mulai dari demam, batuk, flu, sakit gigi, gatal-gatal, nyeri perut, mual, diare, sakit kepala, hingga hipertensi.
Untuk memperkuat operasi kemanusiaan, Polri menurunkan 34 personel DVI untuk identifikasi jenazah, 12 personel psikologi untuk layanan trauma healing, serta 86 ambulans yang disiagakan di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Hingga 6 Desember 2025 pukul 16.30 WIB, tercatat 25 jenazah di Aceh telah teridentifikasi dan 209 pengungsi menerima layanan medis. Di Sumut, 97 pengungsi mendapat penanganan, sementara di Sumbar satu jenazah teridentifikasi dan 287 pengungsi dilayani.
Secara keseluruhan, 1.243 personel Polri telah dikerahkan, dengan total pengungsi terdampak mencapai 848.076 orang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan,
“Perjalanan tim kesehatan kami bukan hanya soal menembus jalur rusak, tetapi memastikan masyarakat tidak menunggu lama untuk mendapatkan pertolongan. Setiap menit sangat berarti bagi penyelamatan warga.
Polri hadir memperkuat layanan kesehatan dan bahu-membahu bersama relawan serta pemerintah daerah hingga titik terdampak terakhir. Inilah wujud Transformasi Polri dalam operasi kemanusiaan.” terangnya.(***)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com