Ngeriii… Siswa SMP di Merangin Tikam Adik Kelas Sampai Tewas

Ngeriii… Siswa SMP di Merangin Tikam Adik Kelas Sampai Tewas

Reporter: Jefrizal | Editor: Doddi Irawan
Ngeriii… Siswa SMP di Merangin Tikam Adik Kelas Sampai Tewas
Di SMPN 20 Merangin ada siswa banyak senjata tajam

MERANGIN, INFOJAMBI.COM - Irfan Rivai (14), siswa SMPN 20 Satu Atap, Sungai Tebal, Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Merangin, tewas ditikam kakak kelasnya, Rabu kemarin.

Belum diketahui pasti kronologis kejadian tersebut. Irfan, siswa kelas 2, meninggal dunia di Rumah Sakit Kolonel Abunjani, Bangko.

Baca Juga: Polisi di Tebo Bekuk DPO Pembunuh Sopir Taksi Online Wanita

Ketua Lembaga Adat Desa Sungai Tebal, Yurani (65), mengatakan, penikaman terjadi di lingkungan sekolah. Dia tidak tahu pasti penyebabnya.

"Yang kami tahu anaknya baik. Kalau ada masalah, saya rasa tidak mungkin. Dia murid pintar. Tidak pernah neko-neko," kata Yurani yang juga tetangga Irfan.

Baca Juga: Pembunuh Intan Ditangkap, Pelaku Ternyata Kakak Kandung Korban

Yurani sangat menyesalkan kejadian itu. Dia menilai adanya kelalaian guru dan pihak sekolah.

"Guru harus tahu apa yang dibawa siswanya. Ini jadi pembelajaran," ujar Yurani.

Baca Juga: Pembunuh Gani Terancam Penjara Seumur Hidup

Ektra Kurikuler Yuda Pitrade, guru sekolah yang ikut mengantar Irfan ke rumah sakit. Menurutnya, pelaku bernama Jay, umur 14 tahun, sudah diamankan pihak kepolisian.

Jay ini baru tiga hari pindah ke SMPN 20 Sungai Tebal. Dia anak pindahan dari Bengkulu.

Ektra tidak tahu persis peristiwa tragis yang terjadi di sekolahnya. Saat kejadian dia sedang berada di rumah.

"Waktu kejadian saya di rumah. Mandi. Setelah kembali ke sekolah, saya lihat murid sudah panik. Mereka bilang ada yang ditusuk, korban langsung saya bawa pakai motor ke klinik," jelasnya.

Sementara itu, Bidan Maryani, Kepala Klinik Parsah Sungai Tebal, menyatakan bahwa kondisi Irfan awal dibawa ke klinik terlihat masih baik.

Maryani melihat Irfan berjalan sendiri sewaktu dari motor ke klinik. Bahkan saat diantar ke rumah sakit, Irfan jalan kaki ke mobil ambulan klinik.

"Di perjalanan saya melihat kondisinya menurun. Beberapa kali dia bilang ke ibunya, kalau tidak sampai, dia minta maaf ke orang tuanya," sebut Maryani.

Menurut Maryani, kalau darah tidak terlalu banyak keluar. Tapi menurut dokter, pembuluh darahnya pecah ke dalam, jadi darahnya masuk ke dalam tubuh," ujar Maryani. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya