Santri Dianiaya Senior, Kemaluannya Cedera

Seorang santri, APD (12), dianiaya seniornya, di Asrama Putra Pondok Pesantren Tri Sukses Jambi, Jambi Selatan, Kota Jambi.

Reporter: DOD | Editor: Admin
Santri Dianiaya Senior, Kemaluannya Cedera
Rikarno Widi Setiawan sewaktu melapor ke Polda Jambi | SOB

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Seorang santri, APD (12), dianiaya seniornya, di Asrama Putra Pondok Pesantren Tri Sukses Jambi, Jambi Selatan, Kota Jambi. 

Akibat penganiayaan itu, kemaluan bocah laki-laki itu cedera. APD akhirnya dilarikan ke RSUD Raden Mattaher, Jambi.

Baca Juga: Tebang Pohon, Santri Ini Kesetrum

Kejadian ini pertama kali diketahui pihak keluarga. Korban, APD, sempat menelepon orang tuanya minta segera dijemput di pesantrennya. 

“Kalau ayah dak mau menyesal, jemput aku sekarang,” kata APD, seperti ditirukan ayahnya, Rikarno Widi Setiawan, Sabtu (2/12/2023). 

Baca Juga: Kabel Telanjang Penyebab Fatimah Kesetrum

Widi bergegas menuju pondok pesantren. Sesampai di sana dia mendapati APD terbaring dan terlihat kesakitan di Unit Kesehatan Pondok (UKP). 

APD lantas dibawa pulang ke rumah. Di situ barulah dia cerita dianiaya oleh dua seniornya. 

Baca Juga: Dukun Palsu Gebuki Pasiennya

Menurut APD, kemaluannya “digesek” paksa menggunakan kaki. Tidak sampai di situ, perutnya juga sempat diinjak pelaku.  

Mulut APD dibekap, dan tangannya dipegang. Kakinya juga dipegang paksa.  Kemudian pelaku menendang selangkangan APD.

Akibat penganiayaan itu, APD mengalami lebam di kedua paha, bengkak pada bagian kemaluan, dan cedera di perut. 

Widi yang sedih melihat anaknya dianiaya, melapor ke Polda Jambi, dengan bukti laporan nomor: STPL/343/XI/2023/SPKT/Polda Jambi. 

“Kejadian seperti itu sudah empat kali terjadi. Kami laporkan kejadiannya pada 22 dan 24 November 2023," kata Widi. 

APD sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mattaher, sebelum menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi. 

Widi menyebut, pihak pondok pesantren baru tahu setelah kasus ini mencuat. Mereka sudah menjenguk anaknya, walau belum ada pertanggungjawaban dan bantuan biaya pengobatan. 

“Pihak pesantren sudah menjenguk. Sempat mengobrol dan mediasi. Alhamdulillah ada itikad baik,” kata Widi. 

Peristiwa perundungan seperti dialami APD kerap terjadi. Pihak pondok selalu berpesan kepada santrinya, agar menceriakan pada orang tua yang bagus-bagus saja. 

Pengawas Yayasan Pondok Pesantren Tri Sukses Jambi, Hasan, sudah mengadakan mediasi. Dia mengklaim permasalahan ini sudah selesai. 

“Sudah damai. Nggak ada permasalahan. Sudah kami amankan. Pelaku dan korban sudah damai," katanya. 

Ditanya terkait laporan orang tua APD, Hasan mengaku tidak tahu. Dia belum mendapat pemberitahuan tentang laporan itu. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya