KERINCI — Puluhan warga Desa Koto Di Air, Kecamatan Airhangat, Kerinci, menggelar demo, Jum’at (4/8) sore. Warga minta kadesnya mundur dari jabatan, karena penggunaan Dana Desa (DD) 2017 dianggap tidak jelas.
Tokoh masyarakat setempat juga mendesak agar Kepala Desa Di Air, Afrizal, mundur dari jabatannya. DD 2017 senilai Rp 300 juta lebih dinilai tidak jelas penggunaannya, dari total dana Rp 560 juta.
"Aksi ini buntut pertemuan pertanggungjawaban kades dengan warga. Dari 560 juta, Rp 300 juta lebih disinyalir menyimpang dan kades tak bisa menjawab kegunaannya. Belum selesai rapat, kades kabur," kata warga.
Tak hanya itu, puluhan warga yang mendapat prona sertifikat tanah, diduga kades memungut biaya diluar aturan. Dana dipungut Rp 525 ribu per sertifikat.
Selain aksi, warga memajangkan spanduk di jalan umum Desa Koto Di Air, bertuliskan meminta Bupati Kerinci memberhentikan Kades Koto Di Air.
Kapolres Kerinci, AKBP Dwi Mulyanto, melalui Kasat Intelkam AKP Yulizal Bukhari membenarkan adanya warga Desa Koto Di Air menyampaikan aspirasi soal DD dan prona. Situasinya kondusif dan aman.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat menggelar pertemuan di rumah ketua BPB Desa Koto Di Air, dihadiri anggota Polsek Airhangat dan Polres Kerinci. (infojambi.com)
Laporan : Riko Pirmando
Baca Juga: Mirzalina Akhirnya Masuk Penjara
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE