Resmikan Kampung Pancasila, Zola Ingatkan Masyarakat Jangan Terpecah Belah

| Editor: Doddi Irawan
Resmikan Kampung Pancasila, Zola Ingatkan Masyarakat Jangan Terpecah Belah

ADVERTORIAL



INFOJAMBI.COM — Menjaga keutuhan bangsa tanpa memandang suku dan agama menjadi tujuan peresmian Kampung Pancasila, di Kelurahan Tebing Tinggi, Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat, Rabu (21/3/2018).

"Suku ibarat warna diikat menjadi satu akan indah seperti pelangi dengan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Gubernur Jambi, H Zumi Zola Zulkifli.

Zola mengakui, selaku bangsa besar terdapat sekitar 1430 suku di Indonesia tentunya memiliki tantangan dan cobaan atas keragaman agama dan suku tersebut.

Sebagai Kampung Pancasila ke-4 yang diresmikan secara nasional juga menjadi Kampung Pancasila pertama di Provinsi Jambi sebagai tempat berdiamnya berbagai suku, diantaranya Melayu Jambi, Jawa, Sulawesi Selatan, Sunda juga dengan keyakinan agama yang berbeda.



"Indonesia disegani dan dikagumi dengan keragaman yang sampai saat ini tidak terjadi perpecahan," kata Zola.

Menjaga persatuan serta kerukunan menjadi tanggung jawab bersama agar tidak terjadi gesekan yang meruncing hingga menimbulkan perpecahan antar sesama masyarakat.

"Ada ujaran kebencian dan provokatif di media sosial, masyarakat punya Facebook dipastikan tiap hari ada berita tidak benar atau hoax, jangan mudah terpecah belah media sosial tidak ada saringnya lagi," tegas Zola.

Sekretaris Jenderal Pemerintahan Umum dan Politik Kementerian Dalam Negeri, Didi Sudiana menjelaskan, Pancasila sebagai ideologi dasar bagi negara Indonesia merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Esensi Pancasila berangkat dari konsep sejarah dan kebudayaan yang sudah lama ada. Rumusan sudah ada sejak dahulu. Dalam Buku Sutasoma karya Empu Tantular dijelaskan, tidak boleh ada kekerasan, tidak mencuri, tidak berjiwa dengki, tidak berbohong dan tidak minuman keras," kata Didi.

Berbagai elemen bangsa yang beragam melakukan rembug sebelum kemerdekaan terjadi untuk merumuskan Pancasila yang sampai saat ini telah menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. H. Safrial,MS, memaknai Kampung Pancasila merupakan perwujudan pengamalan Pancasila agar masyarakat hidup damai saling menghormati dan menghargai telah dipraktekkan warga Kelurahan Tebing Tinggi Tungkal Ulu yang multi etnis.

"Menjaga keharmonisan dan kerukunan, memelihara nilai pancasila agar selalu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, banyaknya suku dan agama dianggap rentan gesekan. Untuk itu perlu memupuk rasa persatuan agar selalu terjaga, membina kader pancasila untuk terus memahami dasar dan ideologi yang hadir dalam masyarakat sampai masa mendatang, juga menjadi contoh bagi desa lain pada khususnya dalam mengelola kerukunan dan keharmonisan," papar Bupati.

Bupati mengingatkan, dalam menjaga toleransi harus ada aturan yang disepakati dan dipatuhi agar tercipta kerukunan dalam kehidupan masyarakat. Ada aturan main yang diatur negara dan tidak boleh dilanggar, aturan beragama minimal ada keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama kalau taat aturan pasti terjaga kerukunan.



Acara yang berlangsung di aula PT WKS ini dihadiri Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Drs H Amir Sakib, forkompinda, pimpinan PT WKS serta tamu dan undangan lainnya. (Raihan/Mulyadi)

Editor : IJ2

 

Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya