Dosen Pertanian Universitas Muaro Bungo, Raih Gelar Doktor Pemanfaatan Lindi Sampah TPA Untuk Pupuk Organik di  Unand Padang.

Dosen Pertanian Universitas Muaro Bungo, Raih Gelar Doktor Pemanfaatan Lindi Sampah TPA Untuk Pupuk Organik di  Unand Padang.

Reporter: PM | Editor: Admin
Dosen Pertanian Universitas Muaro Bungo, Raih Gelar Doktor Pemanfaatan Lindi Sampah TPA Untuk Pupuk Organik di  Unand Padang.
Hasnelly, Dosen Pertanian Universitas Muaro Bungo, Raih Gelar Doktor di  Unand Padang || Foto : PM

PADANG, INFOJAMBI.COM - Dr. Ir Asnelly Ridha Daulay, M.Nat.Res.Eco, Kabid PPKL Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi menjadi penguji eksternal dalam ujian terbuka promosi doktor, Hasnelly, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Senin (24/7/ 2023) di Balai Sidang Prof. Dr. Ir. Jurnalis Kamil, M.Sc, Kampus Unand, Limau Manih, Padang.

Selain Dr. Asnelly Ridha Daulay sebagai penguji : Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc, Prof. Dr. Ir. Yulnafatmawita, M.Sc dan Dr. Ir. Gusnidar, MP serta Dr. rer,nat. Ir. Syafrimen Yasin, MS., M.Sc. (Promotor), Dr. Ir. Agustian (Co-Promotor), Dr. Ir. Darmawan, M.Sc (Co-Promotor)

Baca Juga: Catatan DR. Asnelly Ridha Daulay : Budaya Baru Itu Bernama Pembukaan Lahan Tanpa Bakar

Hasnelly merupakan Dosen Universitas Muara Bungo, Provinsi Jambi, Jurusan Pertanian, Program Studi Agroteknologi berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengolahan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Berbasis Lindi TPA Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung dan Kedelai Pada Ultisol dengan nilai A

Ringkasan
Pengolahan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Berbasis Lindi TPA terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung dan Kedelai pada Ultisol,

Baca Juga: Pengembangan Sumberdaya Genetik Khas Jambi; Bukan Sekedar Tuntutan Konservasi

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk memproses sampah tahap akhir dalam pengelolaan sampah. Dimulai dari pertama kali sampah dihasilkan, dikumpulkan, diangkut, dikelola dan diproses.

Volume sampah di TPA tahun ke tahun akan selalu meningkat sesuai dengan perkembangan perkotaan, dan aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Sosialisasikan Program Kampung Mantap

Diperkirakan sekitar 2 - 4% terjadi peningkatan timbulan sampah setiap tahunnya, atau timbulan sampah per orang sebesar 0,4-0,5 kg/orang/hari untuk kota besar dan timbulan sampah kota sedang kecil 0,3-0,4 kg/orang/hari.

Kondisi ini bisa menjadi potensi yang sangat besar terhadap terjadinya bahaya pencemaran lingkungan terutama lingkungan di sekitar TPA terhadap daerah perairan dan tumbuhan akibat pencemaran oleh lindi apabila tidak dikelola dengan baik.

Mencegah besarnya dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan lindi akibat tidak terkelola, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No 18 tahun 2008 tentang penutupan TPA yang menggunakan system open dumping dalam waktu 5 tahun diseluruh pemerintahan daerah dan menggantikannya dengan system sanitary landfill.

Dimana system sanitary landfill didefinisikan sebagai sistem penimbunan sampah secara sehat yaitu sampah dibuang ditempat yang rendah atau parit yang digali untuk menampung sampah, lalu sampah ditimbun dengan tanah dilakukan lapis demi lapis sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada di alam terbuka dan lindi yang dihasilkan dikelola di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga tidak mencemari air tanah.

Jika amanat UU No 18 tahun 2008 telah terelisasi di semua daerah, maka akan terdapat ketersedian lindi dalam volume yang sangat besar disetiap IPAL TPA yang ada di tiap-tiap daerah.

Apabila lindi yang tersedia tersebut dikelola menjadi sumber pupuk organik cair (POC), maka sangat membantu terhadap perekonomian masyarakat terutama

Penelitian terhadap lindi menjadi POC untuk tanaman pada umumnya masih dilakukan dalam skala terbatas. Hal ini tidak terlepas dari berbagai masalah, seperti tingginya kadar logam pada lindi dan besarnya biaya proses pengolahan lindi, terutama untuk pengadaan adsorben sebagai bahan menurunkan kandungan logam.

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan adsorben yang memiliki kelebihan seperti mudah didapatkan, ketersediaannya mencukupi, teknologi yang digunakan sederhana dengan biaya terjangkau, sehingga dapat diterapkan oleh petani.

Pada penelitian ini digunakan biochar cangkang sawit sebagai adsorben untuk menurunkan kadar logam berat pada lindi dan mikroorganisme sehingga findi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku POC untuk tanaman jagung dan kedelai.

Penggunaan biochar (arang hayati) yang berasal dari cangkang sawit untuk menurunkan kandungan logam dalam lindi TPA sehingga lindi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kadar logam di bawah ambang batas yang diperbolehkan merupakan kebaharuan dari penelitian ini.

Pada penelitian terdahulu biochar digunakan ke tanah dan belum ditemukan penggunaannya pada media cair. Pemanfaatan mikroorganisme Bacillus sp. Azotobacter, Azospirillum, dan Pseudomonas flourescens sebagai pupuk hayati sudah banyak dilaporkan tetapi belum diketahui apakah mikroorganisme ini dapat hidup dalam lindi TPA.

Tujuan Penelitian adalah :

1) Memperoleh cara terbaik dalam pengolahan lindi yang tersiakan, tidak merusak lingkungan tetapi bermanfaat sebagai POC bagi tanaman.

2) Untuk mendapatkan dosis biochar terbaik dalam menurunkan kandungan logam berat pada lindi sesuai standar mutu POC serta untuk mendapatkan dosis inokulum mikroorganisme yang tepat yang dapat bertahan hidup dalam lindi.

3) Untuk mendapatkan POC berbahan dasar lindi terbaik bagi pertumbuhan tanaman jagung dan kedelai di rumah kaca.

4) Untuk mendapatkan perlakuan POC berbahan dasar lindi yang paling efektif dalam mensuplai kebutuhan unsur hara bagi pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dan kedelai yang ditanam secara tumpang sari pada Ultisol, serta mengetahui kadar logam ****

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya