Maulana juga menegaskan pentingnya kolaborasi multisektor dan diplomasi teknis. Pemkot Jambi akan terus memperluas jejaring kerja sama dengan mitra nasional dan internasional, termasuk dengan Temasek Polytechnic Singapore, untuk pengelolaan air berbasis pengetahuan.
“Kita sudah berdiskusi dengan Temasek. Ini langkah awal menuju tata kelola banjir yang modern dan berbasis ilmu pengetahuan,” terang Maulana.
Baca Juga: Apel Perdana, Wawako Tekankan Peningkatan Disiplin ASN Pemkot Jambi
Maulana kembali menekankan pentingnya membangun kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi banjir. Ia menegaskan bahwa pembangunan kota harus berjalan seiring ketangguhan menghadapi bencana.
“Kita ingin kota ini tumbuh, tapi tidak boleh rapuh terhadap bencana. Kebersamaan membuat kita bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Sekecil apapun peran warga, seperti tidak membuang sampah sembarangan, itu sudah termasuk menolong kami dalam upaya penanganan banjir di Kota Jambi,” katanya.
Baca Juga: Kegiatan Offroader Memperebutkan Piala Walikota Jambi
Maulana menyampaikan rasa bangganya ketika semua elemen masyarakat, akademisi, ahli, komunitas, hingga tokoh masyarakat berkumpul dalam satu forum untuk menyamakan persepsi dan bersama-sama mencari solusi.
“Kita ingin mendengar masukan dan paparan dari para akademisi dan berbagai ahli di bidangnya. Ini merupakan langkah kolaboratif yang telah dan akan terus kita lakukan, demi menjaga Kota Jambi secara bersama-sama,” tutupnya.
Baca Juga: Kunjungan Rutin Wakil Walikota
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Muhtadi Putra Nusa mengatakan, penyelenggaraan seminar ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan bersama atas meningkatnya intensitas dan dampak banjir yang terjadi di Kota Jambi.
"Sebagai komunitas yang konsisten mendorong kesadaran lingkungan dan tata kelola air berkelanjutan, Sahabat Alam Jambi memandang perlunya ruang dialog terbuka antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com