Wawako Diza Tinjau PLTSa Pasar Talang Banjar, Sampah Jadi Energi, Masa Depan Lebih Bersih

Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan Pasar Talang Banjar.

Reporter: DOD | Editor: Admin
Wawako Diza Tinjau PLTSa Pasar Talang Banjar, Sampah Jadi Energi, Masa Depan Lebih Bersih
Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan Pasar Talang Banjar | pkj

INFOJAMBI.COMWakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menyempatkan diri meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ( PLTSa) yang memanfaatkan teknologi Waste to Energy (WTE), Selasa 9 September 2025.

PLTSa ini berada di kawasan Pasar Tradisional Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Didampingi sejumlah kepala OPD, camat, dan lurah, Diza melihat langsung alur pengoperasian instalasi WTE, mulai dari sampah masuk hingga proses pengolahan menjadi energi.

Baca Juga: Sampah Sungai Tembeku Mengerikan, Zola dan Dody Turun Membersihkan

Teknologi WTE merupakan cara inovatif mengelola sampah. Limbah diubah menjadi energi listrik, atau bentuk energi terbarukan lainnya. Selain mengurangi volume sampah di TPA, teknologi ini juga menghasilkan energi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. 

Solusi ini dinilai mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis energi bersih. Di Kota Jambi, sebagai langkah jangka pendek, pemkot sedang mengoptimalkan TPS 3R, Bank Sampah, dan sentra komposting. Semua ini jadi bagian dari penguatan pengolahan sampah berbasis sumber, termasuk dalam program Kampung Bahagia.

Baca Juga: Dapat Bantuan Rp 225 Miliar Dari Jerman, Pemkot Tambah Lahan TPA Sampah

Wawako Diza menegaskan, kunjungan ini bertujuan memastikan teknologi WTE bisa berjalan efektif dan sesuai fungsinya. Ia ingin memastikan instalasi WTE berjalan baik. Diakuinya masih ada kekurangan, terutama dari sisi sumber utama, sampah. 

“Di Pasar Talang Banjar, sampah organik juga dibagi ke beberapa peternakan, jadi berdampak ke jumlah energi yang dihasilkan, terutama listrik,” ujarnya.

Baca Juga: Payolebar dan Lebakbandung Langganan Banjir, Zola Temukan Penyebabnya...

Diza menjelaskan, agar hasilnya lebih maksimal, perlu ada peningkatan jumlah sampah organik. Energi listrik yang dihasilkan bisa lebih besar dan dinikmati masyarakat, terutama di kawasan pasar dan sekitarnya. Ia optimis teknologi WTE bisa dikembangkan lebih jauh, bahkan untuk menyuplai energi ke rumah-rumah.

“Sekarang baru beberapa rumah yang merasakan manfaatnya. Tapi ke depan, kita ingin ekspansi, bukan cuma rumah, mungkin juga pasar,” ungkapnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Jambi berencana menjalin kerja sama dengan organisasi internasional untuk mengembangkan WTE di Jambi. Tujuannya bukan hanya menyelesaikan masalah sampah, tapi juga menghasilkan energi yang bisa dinikmati masyarakat.

“Mungkin ke depan kita bisa gandeng organisasi internasional untuk dukungan. Atau bisa bagikan informasi soal apa yang terjadi di sini, supaya bisa dikembangkan di tempat lain dan Kota Jambi bisa dapat perhatian khusus,” kata Diza.

Teknologi WTE bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga menghemat anggaran pemerintah, terutama biaya operasional pengangkutan sampah di pasar tradisional. Ini membuka peluang ekonomi dan sosial yang positif.

Dengan kolaborasi dan komitmen yang terus dibangun, harapannya Kota Jambi bisa jadi contoh sukses pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan. Menuju masa depan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. ***

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya