"Pada prinsipnya kami hanya ingin membantu pemerintah meningkatkan perekonomian daerah, tanpa mengganggu ketertiban masyarakat, atas nama para sopir meminta kepada Polri dan Pemprov Jambi membuka kembali transportasi batu bara, karena ada 8.000 sopir batu bara yang butuh pekerjaan apalagi menjelang lebaran," ungkap Saptoni, Ketua BPABB (Bersama Pengemudi Angkutan Batu Bara).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wadirlantas Polda Jambi menyebutkan alasan angkutan batu bara saat ini masih sering distop.
Baca Juga: Security Hiburan Malam Rampas Identiitas Wartawan
"Angkutan batu bara ini susah dikendalikan saat keluar dari mulut tambang. Kami sudah berusaha mengatur dengan membatasi jumlah angkutan yang boleh beroperasi, namun masih juga ada yang bandel sehingga sering terjadi kemacetan dan viral di medsos," jelas Luthfi.
Selain itu juga disampaikan para sopir angkutan batu bara, bahwa mereka memahami pihak kepolisian tidak akan mampu mengawasi sepanjang jalan angkutan batu bara, karena kemacetan disebabkan oknum sopir yang nakal mengambil jalur kanan.
Baca Juga: Hidup Makin Susah, Ibu Rumahtangga Jual Shabu
"Masalah mobil ini terlalu banyak, masih banyak angkutan batu bara yang tidak menggunakan plat BH. Harapan kami kepada pihak kepolisian, jika memang tidak boleh angkutan batu bara menggunakan plat luar, agar diterapkan," kata Kusman, Ketua KS BARA (Komunitas Sopir Batubara).
Luthfi menjelaskan, permasalahan batu bara ini bukan hanya menjadi tanggung jawab polisi menjaga kamtibmas, tapi juga membutuhkan peran masyarakat membantu menjaga situasi kamtibmas di Provinsi Jambi.
Baca Juga: Polda Jambi Terima Penghargaan dari Kabaharkam
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE
