INFOJAMBI.COM — Persoalan sampah yang selama ini menjadi tantangan serius di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, kini mulai dijawab dengan pendekatan inovatif.
SKK Migas - PetroChina International Jabung Ltd kembali menunjukkan komitmen mendukung pembangunan berkelanjutan melalui sosialisasi pengolahan sampah organik dengan metode biokonversi larva Black Soldier Fly (BSF), di Taman Ekologi Gerbang Lestari, Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Rabu (26/11/2025) .
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Program ini merupakan langkah strategis PetroChina dalam mendorong perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah. Tidak lagi dipandang sebagai beban, limbah organik kini diarahkan menjadi sumber daya bernilai ekonomi.
Melalui teknologi maggot BSF, sampah rumah tangga dan limbah pangan dapat diolah menjadi pakan alternatif bernilai jual, sekaligus mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
CSR & Comdev Supervisor PetroChina International Jabung Ltd, Ahmad Ramadlan, menegaskan bahwa PetroChina hadir bukan hanya sebagai perusahaan energi, tetapi juga mitra masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi dan kepedulian lingkungan.
Menurutnya, program budidaya maggot BSF merupakan kelanjutan dari berbagai program pemberdayaan PetroChina yang sebelumnya telah berjalan, seperti pengelolaan kompos dan peternakan sapi, yang terbukti telah memberikan manfaat langsung bagi kelompok tani.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
“Program ini kami rancang agar terus berkembang menjadi usaha nyata masyarakat. Jika hasilnya baik di Desa Kota Baru, kami siap mereplikasi di wilayah lain. Dalam hal ini kami menyiapkan sarana, pelatihan, dan pendampingan agar masyarakat benar-benar siap mengelola secara mandiri,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Drs. Muhammad Eduard, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan peran aktif PetroChina dalam membantu daerah mengatasi persoalan sampah yang kian meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Ia menyebut teknologi maggot BSF sebagai jawaban atas dua kebutuhan sekaligus solusi lingkungan dan peluang ekonomi baru. “Kami berharap program ini dapat berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” katanya.
Menariknya, hampir seluruh tahapan budidaya maggot memiliki nilai pasar, mulai dari telur, larva, hingga produk turunannya. Hal ini menjadikan program ini sangat potensial dikembangkan sebagai unit usaha berbasis komunitas.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala DPMPTSP Tanjabtim Rina Mariana, S.Kom, Sekretaris Bappeda Rudi Chandra, M.E, Camat Geragai Iduar, Kepala Desa Kota Baru Maryono, serta kelompok tani setempat.
Melalui program ini, SKK Migas–PetroChina menegaskan komitmennya membangun lingkungan yang lebih bersih sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat. Inovasi maggot BSF menjadi simbol perubahan dari masalah menjadi peluang, dari limbah menjadi berkah. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com