"Saat ini, PHR mengelola sekitar 13.000 sumur aktif yang berkontribusi pada produksi harian sekitar 150.000 hingga 160.000 barel minyak per hari." Ungkapnya
Sementara Triatmojo Roeswanto, VP Information Technology Regional I, kompleksitas operasi semakin meningkat dengan adanya 35 stasiun pengumpul dan jaringan pipa yang harus dikelola serta dipelihara secara rutin. " Agar efesien dan efektiv kami memanfaatkan teknologi AI," jelasnya.
Baca Juga: Hadir di IPA Convex 2025, Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dorong Inovasi dan Penguatan Energi Nasional
Dijelaskan Triatmojo, banyaknya sumur tua di blok Rokan ini sudah tentu secara alamiah produksinya akan menurun. PHR berupaya menahan laju penurunan produksi dengan memanfaatkan sejumlah inovasi teknologi diterapkan.
Diantaranya, PHR WK Rokan meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan melalui pengembangan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1.
Baca Juga: PHR Tandatangani Tiga Perjanjian Jual Beli Gas Senilai Total Rp 2,8T di Forum IPA 2025
"Rencananya, injeksi pertama akan dilkakukan pada 2025 Desember mendatang dengan potensi produksi puncak dari CEOR Minas mencapai lebih dari 2.000 barel minyak per hari dengan penambahan perolehan meinyak dari Blok Rokan sebesar 2,1 juta barrel. " Ujarnya
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com