Kekuasaan dan Rasa Malu

DI ATAS ilmu ada adab. Ungkapan yang mengandung makna penting dalam dunia keilmuan. Ungkapan ini mengajarkan bahwa memiliki pengetahuan dan keahlian saja tidak cukup.

Reporter: --- | Editor: Doddi Irawan
Kekuasaan dan Rasa Malu
Bahren Nurdin

Oleh: Bahren Nurdin

DI ATAS ilmu ada adab. Ungkapan yang mengandung makna penting dalam dunia keilmuan. Ungkapan ini mengajarkan bahwa memiliki pengetahuan dan keahlian saja tidak cukup, tetapi juga harus diimbangi dengan adab atau etika yang baik dalam mengaplikasikan dan membagikan ilmu tersebut.

Baca Juga: Ketika Bank Menjadi Sarang Perampok

Dalam konteks keilmuan, memiliki adab berarti menggunakan pengetahuan dan keahlian dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Memiliki adab dalam keilmuan juga berarti bersikap rendah hati dan menghormati pengetahuan dan keahlian orang lain, seharusnya tidak meremehkan atau memandang rendah pengetahuan orang lain. 

Begitu juga kekuasaan dan rasa malu. Kekuasaan dan rasa malu adalah dua hal yang saling terkait dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin atau individu yang memiliki pengaruh.

Baca Juga: Waspada : Pilkada Bertaruh Nyawa

Kekuasaan tanpa rasa malu dapat menjadi alat yang berbahaya, di mana individu tersebut akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan atau memperoleh kekuasaan, tanpa memedulikan akibat dan integritasnya.

Banyak contoh di sekitar kita, dalam berbagai perhelatan prosesi  peralihan kekuasaan, di mana orang-orang yang berada dalam posisi kekuasaan menggunakan taktik yang tidak bermartabat untuk mencapai tujuannya. Mereka mungkin memiliki gelar-gelar akademik yang gemilang, strata sosial yang tinggi, harta kekayaan yang melimpah tetapi cara-cara yang mereka lakukan sangat memalukan. Mereka menggunakan intrik, manipulasi, fitnah, dan tindakan-tindakan ‘kotor’ lainnya untuk mempertahankan atau mendapatkan kekuasaan.

Baca Juga: Pancasila: Kitab Kebangsaan Untuk Berbangsa

Sebagai insan terpelajar, seharusnya individu yang memiliki kekuasaan merasa malu pada diri sendiri. Mereka harus mempertimbangkan bahwa tindakan mereka akan membawa dampak jangka panjang pada sejarah yang mereka warisi, pada umat, dan pada martabat yang mereka miliki. Kekuasaan hanyalah sesuatu yang sementara, tetapi cacat-cacat dalam sejarah akan membayangi mereka selamanya.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya