MUAROJAMBI, INFOJAMBI.COM - Menguatkan pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, peningkatan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan teknologi, sangat diperlukan untuk menciptakan SDM yang unggul menghadapi tantangan industri 4.0 dan society 5.0.
Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi, saat menjadi pembicara pada Seminar Physics Star, di Universitas Jambi (Unja), Minggu 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Kerjasama Pembangunan Pasar Angsoduo dan JBC Disepakati
Alfarabi menjelaskan, menghadapi tantangan industri era disrupsi, teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang kini belum ada, dan meniadakan sebagian profesi yang ada saat ini. Banyak tenaga kerja global beralih profesi dan pekerjaan digantikan artificial intelligence (kecerdasan buatan).
Proses terwujudnya pembinaan, pembelajaran dan percetakan karakter mahasiswa dengan melakukan pembelajaran secara independen, seperti magang, proyek di desa, pertukaran mahasiswa, riset, kegiatan wirausaha, proyek independen dan proyek kemanusiaan.
Baca Juga: Unja Bangun Empat Gedung Baru. Ini Penampakannya...
"Sehingga mendorong pengembangan kepemimpinan, general edukasi, entrepreneurial mindset melalui literasi data, literasi teknologi, literasi manusia dan experiental learning,” paparnya.
Alfarabi mengingatkan, menghadapi tantangan kompetisi global kedepan mahasiswa jurusan Fisika dituntut memiliki kemampuan riset, analisis, rasional, pemikiran terstruktur, matematika dan kemampuan problem solving dengan metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. (SWOT)
Baca Juga: ADI Minta Dewan Tegur Gubernur
Mahasiswa yang sedang berproses masa pendidikan perkuliahan saat ini mengembangkan kompetensi diri, akses informasi knowledge atau pengetahuan, network dan literasi.
Nantinya memberi kontribusi kombinasi antara fisika digital dan informasi secara bersama dengan aktif dalam organisasi intra dan ekstrakurikuler, menjaga integritas moral, komunikatif, berpikir kritis dan kedekatan dengan massa serta mengurangi self interest. Berjuang, berproses dan menempa diri untuk kompetisi masa depan.
Acara dilanjutkan sesi tanya jawab selama 45 menit dari 3 peserta, yang dijelaskan oleh putra mantan Rektor UNJA ini secara detail dan komprehensif menghadapi persaingan dunia kerja di waktu akan datang.
Pemateri selanjutnya, Fiki Naki, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, youtuber yang menguasai 6 bahasa asing melalui konten bincang-bincang Native Speaker di Ome TV, akun kanal Youtubenya sudah mendapat 5,87 juta subscriber dan unggahan lebih 300 video.
Dikutip dari SocialBlade, penghasilan Fiki Naki dari Youtube mencapai USD 202.900 ribu atau lebih 3 milyar rupiah per bulan.
Fiki Naki menceritakan pengalamannya dari awal menjadi youtuber sejak tahun 2019 dan berbagi kiat kesuksesannya meraup banyak viewers. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE
