Kontak langsung memungkinkan publik dapat berpartisipasi secara langsung. Menurutnya, jenis pendekatan ini dinamakan dengan istilah experiential marketing, intinya adalah membuat pemilih dapat merasakan pengalaman langsung dengan panca indera, emosi, pikiran, tindakan, dan asosiasi mereka sendiri terhadap kandidat. Dengan demikian, pemilih bukan saja menerima berita dari jauh tentang kandidat, tetapi mereka mendengar, melihat, dan merasakan sendiri produk itu.
"Jenis partisipasi ini membuat kesan yang kuat pada pemilih,"katanya.
Kemudian konsep kedua adalah Pull Marketing, yang merupakan konsep marketing yang menitikberatkan pada strategi promosi sebuah produk yang memanfaatkan instrumen media massa, baik media mainstream, online, ataupun televisi. Pendekatan pull marketing dalam riset ini digunakan untuk membaca bagaimana pembentukan citra yang dilakukan pasangan di Pilgub Jambi dalam rangka mempengaruhi keputusan pemilih.
Peran penitng pull marketing politik di sini untuk menunjukkan strategi melalui media dalam menyampaikan informasi yang sesuai dengan target yang dicapai. Beberapa faktor yang mempengaruhi Pull Marketing, yaitu : Persepsi citra kandidat (positif atau negative), Personal branding, Positioning.
Baca Juga: Tim Haris - Sani Utamakan Etika, Tim Harus Santun
Terakhir adalah pass marketing, yang merupakan pihak, individu dan kelompok, yang memiliki pengaruh besar terhadap para pemilih. Dalam konteks pemasaran ekonomi, mereka disebut sebagai infulencer. Prinsipnya, orang yang berkuasa adalah bentuk representasi sosial. Makanya, salah satu strategi utama kandidat adalah menyusun agenda untuk menjadikan mereka sebagai pendukung.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE