KUALATUNGKAL — Diduga akibat kelalaian pihaknya, PLN memberi santunan pada keluarga Rahel (10), murid SDN 8 Merlung, Tanjabbar. Rahel tewas terkena setrum listrik PLN.
Dikabarkan, pihak PLN Kualatungkal telah berdamai dengan keluarga Rahel. Pihak PLN memberi santunan Rp 75 juta, disamping membebastugaskan seorang karyawannya, karena diduga lalai menjalankan tugas.
Peristiwa tragis merenggut nyawa Rahel. Dua teman Rahel, David dan Rosdandi, juga nyaris jadi korban. Namun kasus ini belum ada keputusan hukumnya. Tersangkanya pun belum ada.
Kepala PLN Kualatungkal, Arham Ginting, membantah uang santunan itu sebagai pengganti nyawa Rahel. Santunan itu menurutnya sebagai bentuk kepedulian pihak PLN terhadap Rahel.
“Santunan itu tanda belasungkawa kami terhadap korban. Tidak ada tujuan apa-apa," ujar Arham yang enggan berkomentar banyak.
Menanggapi indikasi kelalaian pihak PLN mengakibatkan Rahel tewas, Arham belum bisa memastikan. “Soal itu belum tahu, sekarang masih dalam penyelidikan kepolisian. Masih dalam proses," katanya.
Arham menyebutkan, belum ada pencopotan atau pemberhentian pegawai PLN Merlung terkait tewasnya Rahel. Masalah itu bukan wewenangnya. Dia juga masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
Rahel, murid kelas 4 sekolah dasar di Merlung terkena setrum listrik, di lingkungan sekolahnya. Kawat penyangga tiang PLN ditemukan menempel di tubuh bocah malang itu. Dua temannya beruntung. Mereka selamat. (infojambi.com/D)
Laporan : Raini
Baca Juga: Wabup Tanjabbar Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE