INFOJAMBI.COM - Inovasi unggulan Pertamina EP Field Jambi berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Lewat inovasinya yang bertajuk FOL (Finding Oil Losses), tim inovator dari PEP Jambi yang dinamai UWAK PO sukses menyabet Juara 1 di ajang kompetisi Digital Hackathon SKK Migas 2025
Baca Juga: Pertamina EP Prabumulih Tambah Produksi dari Sumur Pengembangan Lembak

mengalahkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya se-Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh tim UWAK PO pada seleksi final yang diselenggarakan di Wisma Mulia Jakarta pada 4 Juni lalu.
Inovasi FOL ini merupakan sistem deteksi kebocoran pipa berbasis IoT & Machine Learning. Manager PEP Jambi Field Kurniawan Triyo Widodo mengapresiasi keberhasilan tim UWAK PO.
Baca Juga: 59 Anggota FJM Jambi Kunjungi Integrated Operation Center (IOC) SKK Migas
"FOL terbukti efektif dalam mempercepat penanganan kebocoran, mencegah oil losses akibat illegal tapping maupun korosi, serta meningkatkan efisiensi operasional jalur pipa. Inovasi ini juga telah direplikasi di beberapa field lain seperti di PEP Rantau dan PHE Jambi Merang," ungkap pria yang akrab disapa Triyo.
Sistem FOL dirancang untuk memantau tekanan pipa secara real-time, menganalisis anomali delta pressure menggunakan model machine learning, serta memprediksi lokasi kebocoran dengan akurasi hingga 98%.
Sistem ini juga dilengkapi dengan visualisasi peta interaktif, fitur playback tekanan historis, dan integrasi koordinat lokasi secara otomatis.
Baca Juga: Chemical Fine Flow 3805 Elnusa Petrofin Raih Penghargaan Technology Day & Business Forum 2024
Berbagai keunggulan system FOL ini mampu membawa kemenangan bagi PEP Field Jambi dengan mengalahkan KKKS lainnya pada kategori Implementasi.
Kompetisi Digital Hackaton ini merupakan kali pertama diadakan oleh SKK Migas dalam penerapan Artificial Intelligence (AI) atau Machine Learning (ML) dalam pelaksanaan operasional KKKS.
Penerapan AI/ML yang telah dilakukan di KKKS, tercatat bisa menghasilkan nilai tambah dan penghematan biaya hingga Rp 900 miliar per tahun.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com