Kanjuruhan Nan Malang, Aremania Jangan Hilang.

Pertandingan Arema FC versus Persebaya di stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 174 korban jiwa.

Reporter: .. | Editor: Admin
Kanjuruhan Nan Malang, Aremania Jangan Hilang.
Bambang Subagio || Foto : Ist
Tragedi memilukan di Kanjuruhan, menjadikan Indonesia menempati urutan kedua dalam jumlah korban tragedi sepak bola. Peru, tercatat sebagai negara tertinggi dengan jumlah korban 328 jiwa, akibat tragedi di Estadio Nacional Disaster, Lima, pada 24 Mei 1964 lalu. Di bawah Indonesia, di tempat oleh negara Ghana yang mengakibatkan jatuh korban 126 jiwa, setelah tragedi sepakbola Accra Sports 'Stadium Disaster', Ghana, pada 9 Mei 2001 lalu.

Masuknya Indonesia dalam dua besar petaka sepakbola di dunia, hendaknya menjadi peringatan keras bagi seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia. Federasi sepak bola, penyelenggara atau panitia pertandingan, penonton atau pendukung klub, aparat keamanan maupun sponsor serta media untuk mengevaluasi total pelaksanaan liga sepak bola nasional.

Media dituding juga ikut andil karena terbiasa "menjual" berita laga big match, derby atau duel abadi klub-klub favorit bagaikan permusuhan abadi, seperti laga Persija versus Persib, Persebaya vs Arema, PSM vs Persija. Buntutnya, di mindset pendukung timbul kekecewaan berat, apabila timnya mengalami kekalahan seperti aib besar. Hal ini dapat dimaklumi, karena mayoritas kelompok suporter di tanah air, masih memiliki kategori emosi labil dan berakibat akan merusak atau mengamuk saat timnya mengalami kekalahan.

Baca Juga: 127 Orang Meninggal, PT LIB Hentikan Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023

Selain introspeksi semua pemangku kepentingan dalam kompetisi liga 1 2022, insiden Kanjuruhan yang menimbulkan ratusan nyawa hilang, harus ada yang bertanggungjawab. Sanksi Komdis PSSI, bagi Arema yang harus bermain tanpa penonton di sisa laga Liga 1 2022, di stadion Kanjuruhan, belumlah cukup. 

Harus ada efek jera, agar kejadian serupa yang memakan banyak korban nyawa, terulang kembali. Biarlah Polri yang memiliki otoritas untuk menginvestigasi dan menjatuhkan sanksi pihak-pihak terkait menggelar pertandingan di Kanjuruhan, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Tragedi Oktober di Kanjuruhan, Ratusan Tewas

Terlepas dari laga Arema vs Persebaya, bagaimanapun hadirnya penontot atau dukungan suporter sangat diperlukan dalam pertandingan sepakbola. Absennya suporter, memiliki pengaruh besar terhadap perilaku pemain, staf dan ofisial, maupun sponsor dalam kompetensi tersebut. Hadirnya penonton maupun suporter, yang disebut sebagai pemain ke-12, memberikan dampak besar bagi pemain saat di lapangan maupun atmosfer pertandingan di dalam stadion yang hingar bingar.

** Penulis Wartawan Senior Olahraga 

Baca Juga: Ketua Asprov PSSI Jambi : Jadikan Insiden Kanjuruhan Sebagai Pelajaran

 

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya