Kedua, orientasi pada hasil (result oriented) agar setiap kebijakan dan sumber daya fokus pada target nasional.
Ketiga, mengutamakan kerja sama (collaborative), sebagaimana para pendiri bangsa mampu mempersatukan perbedaan demi meraih kemerdekaan.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Selain itu, Djoko juga menekankan lima perilaku utama yang harus dijunjung di sektor migas, keteladanan, profesionalisme, keterlibatan internal dan eksternal, kolaborasi, serta komunikasi yang jelas.
“Dengan perilaku ini, kita membangun budaya kerja berintegritas, mampu menjawab tantangan, dan menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan,” tambahnya.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Djoko menegaskan bahwa pemerintah serius mengejar target peningkatan produksi minyak nasional demi swasembada energi, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Saat ini Indonesia masih bergantung pada impor minyak mentah, bensin, hingga LPG.
“Karena itu, peningkatan produksi adalah kunci mengurangi kesenjangan pasokan dan ketergantungan impor,” katanya.
Baca Juga: 500 Anak SD se-Tanjabtim Dapat Lagi Bantuan PetroChina
Berbagai strategi pun telah ditempuh. Mulai dari penerapan teknologi Multi-Stage Fracturing (MSF), Enhanced Oil Recovery (EOR), pengeboran horizontal, hingga reaktivasi ribuan sumur idle. Dari hampir 17 ribu sumur, sekitar 4.495 sumur masih memiliki potensi besar untuk kembali dioperasikan.
Untuk mendukung langkah tersebut, SKK Migas menerbitkan Pedoman Tata Kerja (PTK) 023 Tahun 2025. Pedoman ini mengatur sinergi dengan BUMD, koperasi, UMKM, hingga pengelolaan sumur tua.
-1.jpg)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com