Amin menambahkan, fasilitas dan alat medis yang dimiliki PetroChina saat ini sudah sangat memadai untuk menangani kasus-kasus darurat, seperti kebakaran dan luka bakar.
Bahkan, beberapa waktu lalu pihaknya pernah menangani kasus luka bakar di lokasi kerja, dan seluruh prosedur penanganan dapat dilakukan dengan baik berkat kesiapan fasilitas.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
"Alhamdulillah semua aman, karena kami didukung dengan sarana medis yang lengkap," tambahnya.
Peserta lain, Yosefine Ratnawati, juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini memperkenalkan metode penanganan luka bakar terbaru yang sebelumnya belum banyak diketahui, seperti penggunaan plastik wrap untuk menutup luka sebelum tindakan medis lebih lanjut.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
"Ini ilmu baru bagi kami. Tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung dengan panduan dari tim RSPP. Kami juga berkesempatan mencoba sendiri teknik yang benar, dan tentu akan segera menerapkannya di lingkungan kerja," ungkapnya.
Sementara itu, dr. Ayu Diah, Sp.BP-RE, selaku narasumber utama menjelaskan, pelatihan ini dirancang tidak hanya sebagai sesi penyampaian materi, tapi juga forum interaktif yang memungkinkan peserta berlatih dan mengevaluasi keterampilan langsung di lapangan.
Baca Juga: 500 Anak SD se-Tanjabtim Dapat Lagi Bantuan PetroChina
"Kami tidak hanya memberi teori, tapi juga mengadakan simulasi langsung, diskusi kasus, dan skill station, sehingga peserta bisa langsung mencoba mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani luka bakar. Bahkan, kami menyiapkan probandus atau model korban luka bakar, agar peserta tidak hanya membayangkan tapi bisa melihat wujud nyata luka dan menilainya secara klinis," paparnya.
-1.jpg)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com